Hajatan Acara Pernikahan |
Salam blogger, Cara Penangkal Hujan Saat Hajatan. Kebetulan bulan ini sedang musim penghujan ya. Dimana-mana terdapat banjir. sampai-sampai saya sempat bingung mencari jalan alternatif tanpa harus melewati jalan yang banjir. Yang paling diwaspadai saat musim penghujan yaitu banjir, Selain itu yang paling dihindari pada waktu mengadakan acara adalah hujan. Mungkin sebagian orang mengatakan kalau hujan itu berkah, Namun disisi lain, Hujan menjadi sedikit penghalang bagi orang yang ingin mengadakan Hajatan/Pernikahan.
Entah kenapa kalau mau mendekati imlek pasti akan ada hujan, jika tidak terjadi hujan selama imlek berlangsung, maka orang budha bilang rezekinya akan sedikit surut atau tahun tanpa berkah.
Tags: Cara Penangkal Hujan Saat Hajatan, Cara kerja pawang hujan, tips jitu agar tidak hujan, cara menghindari hujan. doa penangkal hujan, amalan biar hujan berhenti, Do'a Istimewa Memindah dan Menghentikan Hujan, Konsep Pawang Hujan Dalam Islam dan adat, amalan untuk menunda atau memindahkan hujan, Pawang Hujan Usir Hujan: CARA PAWANG MENANGKAL HUJAN, Doa Meminta Hujan Dam Menghentikan Hujan, Doa mantra penangkal hujan, Mantra Pawang Hujan, Cara Menangkal Hujan Ala adat jawa, Konsultasi cara penangkal hujan.
Berikut ini Beberapa Cara atau Alat yang ampuh dan biasa digunakan untuk menangkal agar tidak terjadi hujan:
1. Cabe + Bawang dan Lidi
Alat Penangkal Petir |
Sepintas memang terlihat begitu aneh, tetapi cara ini banyak digunakan oleh pawang hujan, agar tidak terjadi hujan apabila akan diadakan suatu acara penting seperti hajatan. Cara praktiknya adalah. Cabe dan bawang ditusukan ke lidi. sehingga cabe dan bawang menjadi satu. Lalu lidi yang sudah ditancapkan cabe dan bawang tersebut di letakan di setiap sisi rumah atau tempat acara berangsung. Cabe yang disarankan adalah cabe yang ditanam sendiri, bukan hasil beli. cara ini diyakini akan berhasil apabila pihak hajat percaya dan yakin, kalau hujannya bisa pindah ketempat lain karena semua ini kehendak allah. Kalau pemohon tidak yakin, maka cara ini tidak akan berhasil, intinya harus yakin kalo cara ini bisa berhasil untuk menangkal hujan.
2. Celana Dalam Calon hajat/pengantin
Agak sedikit risih apabila melihat cara ini. namun tidak ada salahnya saya ceritakan. Celana dalam (CD) calon hajat harus diletakan diatas Loteng/genteng. (Gambar Sensor)
3. Calon hajat/pengantin dan keluarga hajat/pengantin tidak boleh mandi
Tidak Mandi - Menangkal Hujan |
Cara ini banyak dilakukan, terutama untuk bangsa kejawen, Karena cara ini merupakan ajaran spiritual asli leluhur tanah Jawa.
Percaya atau tidak cara ini memang sudah dikenal oleh budaya jawa.
4. Telur + Cabe + bawang + Tulisan Doa + kain Putih
Bahan Penangkal Hujan |
Bungkusan Bahan Penangkal Hujan |
Menurut kepercayaan budaya jawa, ada hari sial dan hari beruntung, disini saya akan menjelaskan pengaruh tanggalan jawa dengan penangkal hujan atau anti hujan.
- Dilihat hari meninggal kakek/bapak/Sesepuh Laki
yang paling banyak di praktekan sih,
dilihat dari tanggal meninggalnya almarhum kakek/bapak/Sesepuh Laki, Jangan melakukan perayaan atau kegiatan acara seperti pernikahan, sunatan dan lain sebagainya pada Tanggal meninggalnya kakek. karena menurut tradisi orang jawa itu dilarang. entah cara ini benar atau tidak, Tapi sepengalaman saya sendiri. Kakak saya pas akan melaksanakan acara pernikahan. para sesepuh di kampung, membuat hari yang tepat untuk melakukan acara pernikahan. setelah dirundingkan oleh para sesepuh diJawa. kakak saya disarankan kalau akad nikah dan perayaanya pada hari
minggu bukan hari sabtu.
- Dilihat tanggal/hari puput puser
Khusus untuk kaum pria, dalam tradisi jawa katanya puput puser menjadi patokan agar selalu menghindari acara/kegiatan yang sakral pada hari/tanggal putusnya puput puser.
- Dilihat tanggal kelahiran menurut primbon
Primbon Djawa Penentu hari |
6. Sholat istiqarah dan berdo'a + Dzikir meminta di beri petunjuk hari.
Ini menjadi cara yang paling disarankan untuk seorang muslim. Karena salah satu manfaat shalat istiqarah adalah terhindar dari kesalahan dalam menentukan pilihan seperti menentukan hari yang tepat untuk mengadakan acara/hajatan. setelah solat istiqarah sebaiknya anda membaca doa seperti disini.
Ternyata benar loh, entah ini suatu kebetulan atau emang cara diatas benar-benar manjur. karena pada saat itu selalu terjadi turun hujan. Alhamdulilah pas Hari "H" nya kakak saya nikahan tidak turun hujan. Tetangga seberang yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah saya melakukan acara pernikahan pada hari sabtu, sedangkan kakak saya hari minggu. Ternyata Terjadi hujan lebat yang disertai banjir Pada hari Sabtu. syukurnya hari Minggu awan terlihat cerah dan pelaksanaan acara pernikahan kakak saya berjalan dengan baik dan menurut sesepuh dikampung cara diatas bukannya untuk menghentikan atau menghilangkan hujan akan tetapi memindahkan hujan ketempat yang lain.
Maaf, postingan ini tidak mengajarkan anda untuk berbuat ke syirikan, Akan tetapi cara diatas sudah menjadi budaya dalam bentuk konsep kosmologi jawa yang selalu dipakai Oleh para sesepuh saya di jawa (wonogiri)...
Menurut kalian cara ini hanya mitos atau memang benar?
Kalau di Johor Bahru klu ada majlis kahwin mmg biasa panggil bomoh utk mengalihkan hujan..lagi 2 masyarakat Jawa yg tinggal di kampung
ReplyDeleteOh ternyata negara tetanga juga suka memakai bomoh/ jasa pawang hujan ya...
DeleteHahaha..unik caranya gan, tapi sebaiknya berdoa aja caranya :)
ReplyDeleteyap, pastinya ber doa cara yang paling manjur...
Deletesaya setuju dengan mas Roli.
Deletemau ngga mau, percaya ngga percaya memang cara menangkal hujan saat hajatan memang harus dilakukan, dari pada hajatannya hujan dan becek ya kang
ReplyDeleteBener mang, walaupun banyak orang bilang cara ini hanya mitos, tapi masih banyak juga yg mempraktikan cara diatas.
Deletekalo bagi pengantin sih enjoy aja kang malah lebih asyik tuh main ujan-ujanan bareng hahahaaa....
Deletedi kampung saya juga seperti itu mas
ReplyDeleteintinya ya itu celana dalam :)
sttt, jangan disebutin mba,, malu. hehe
Deletehe he he... emang itu namanya, kalo cd ntar kiranya cd player :(
Deletesaya mau bilang apa ya
DeleteAh, mitos aja itu mah. Yang no 6 udah yang paling bener :))
ReplyDeleteIya sih, banyak yang bilang ini mitos, Tapi kalau orang jawa bilang, cara ini sudah menjadi prioritas menunda hujan mas...
Deletesejujurnya aku ga begitu ngerti, hal seprti ini mengandung sirik ngga..
ReplyDeleteMungkin yang paham agama, cara ini bisa dibilang syirik, Tapi kalau udah menjadi budaya, sepertinya sulit dihilangkan teh, mungkin sudah menjadi tradisi dari para leluhur...
Deleteklo kita percaya pada benda2 diatas ya termasuk syirik ,,,
Deletesejatinya pemilik hujan adalah Allah, yang menurunkan hujan ataopun tidak ya Allah bukan yg lainnya, jadi mintalah(berdoa) kepada Allah ...
Wallahu a'lam ... :)
Meskipun saya awan dengan ilmu agama, tapi kalo menurut saya mah itu termasuk musyrik...lagi dan lagi ritual seperti nie dah melekat di masyarakat kita dan karena dah menjadi kebiasaan dari jaman dulu hingga hal tersebut dah dianggap sebagai budaya oleh masyarakat kita meskipun bukan termasuk budaya Islam.
Deletesaya dong punya bunga di rumah
Deletebunga mawar, kalo dicium wangi baunya deh
celana dalam calon hajat, hmmm sedikit terdengar lucu ya pak heeheee
ReplyDeletekalau dilihat sih memang lucu ya pak,.. tapi ini memang banyak terjadi :)
Deleteooo begitu ya pak, berarti luar biasa ya (Lubis heehee)
DeleteWah ada juga ternyata Celana Dalam lempar ke atas loteng/atap....kalau menurut kami kepercayaan ini memang ada benarnya, asalkan CD si pengantin ambilnya ga pake bilang2 alias di curi
ReplyDeleteYa percaya atau tidak, tergantung keyakinan juga sih mas,, waduh kalo CDnya hasil curian pasti gak akan berhasil menangkal hujan... :)
Deletesesat amat ya gan cara2nya :(
ReplyDeletejangan bilang sesat mas, nanti ada yg tersinggung lho... namanya juga sudah tradisi...
Deletekembalilah ke jalan yang lurus gan... hehehe
Deletehahaha asikkk ternyata disini ada pawang ujan :D dan hati hati untuk pemakainannya tidak sembarangan mas :v
ReplyDeleteSaya bukan pawang ujan mas, Tapi cara diatas hasil obrolan saya dengan ortu. yang sumbernya berasal dari pakde saya di kampung :) dan sudah dipraktikan sama pakde saya
Deletewahhh kerennd ah kalo begitu sudah di uji coba sebelumnya :v
DeleteDulu saat hajatan adik di kampung orang disana juga memakai cara yg pertama :)
ReplyDeleteWah, ternyata bukan keluarga saya saja yang pernah melakukan hal hal diatas ya mba, ternyata adik nya mba susi juga pernah...
DeleteAntara percaya ndak percaya sih, tapi ndilalahnya emang gak hujan hari itu. Padahal bulannya waktu masuk musim penghujan :)
DeleteMungkin hanya kebetulan ya mba,, saya juga percaya gak percaya.. :)
DeleteHehe iya mas
DeleteAlhamdulillah sampe akhir acara resepsi
berjalan lancar :)
hahahaha
ReplyDeletenenek moyang kita dulu gokil-gokil ternyata ya bro
Iya mas, tapi bukan asal menerka loh, melainkan ada sisi ilmu yang mungkin kita tidak bisa mengetahuinya,,
Deletewah ternyata ada banyak cara untuk menangkal hujan,intinya asal yakin aja ya mas :)
ReplyDeleteiya mba, intinya harus yakin, seperti halnya berobat kedokter, kalau yakin bisa sembuh, pasti sembuh kok... smua karena kehendak Allah
DeleteMemang makjos resepnya untuk menangkal hujan
ReplyDeleteMonggoh silahkan dicoba mas :)
Deletewahahaha... lucu juga cara cara penangkal hujan diatas..
ReplyDeleteYa memang kelihatanya sih lucu, Tapi ini bener-bener sakral...
DeleteNomor 6, cara benar dan normal. Kalau cara nomor 1, uda umum memang..
ReplyDeletekalau menurut saya hujan jangan di tangkal mas, hujan itu rezki. jangan pernah menolak rezki
ReplyDeleteMungkin mas makinudin belum pernah mengadakan acara pernikahan ya, ini bukan bermaksud menolak rezeki...
Deletesaya baru tau cara2 tsb... btw yg gak boleh mandi lucu juga hehehe
ReplyDeleteYa begitulah, itu saran dari sesepuh dikampung halaman...
Deletebaru tahu gan,soalnya ditempat saya gak ada gitu-gituan,nice share
ReplyDeleteMungkin hanya adat jawa saja yang tau hal ini mas :)
Deletejiaaahhh..kalo calon pengantin dan keluarganya tidak boleh mandi...hujan tidak turun..tapi tamunya pingsan semua nggak tahan bau badan calon pengantin dan keluarganya yg nggak mandi....ha ha ha
ReplyDeletekeep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
Sebelumnya calon hajat memang harus mandi mas, tapi pas pagi hari, Trus sorenya gak boleh mandi mas sampai acara mau berlangsung.. itu juga saran dari pakde saya di kampung..
Deletekalau cabe, bwang, dan lidi pernah nyoba dan hasilnya gak jalan...mungkin karena saya gak fasih dalam doanya kali ya....nah kalau pake primbon jawa pernah juga diterangkan sama pawang ujan sewaktu mau mengadakan acara outdoor di bebeng lereng merapi dulu....hasilnya lumayan bagus dan hujan sempat turun, tapi hanya gerimis...kata mereka kita bukan menangkal hujan, namun memindahkan hujan ketempat lain. nah kalau celana dalam pengantin...belum pernah tuh....kalau bolong celana dalamnya mungikin tetap aja hujan juga ya mas...heheheeee
ReplyDeletehahaha, saya prakteknya pas gak mandi aja mbah, yang lainnya hanya calon hajat yang mempraktikan...
DeleteSaya memang sudah pernah dengar soal pawang hujan. Tapi teknisnya baru tahu di sini.
ReplyDeleteemang berminat jadi pawang hujan mas?
Deletehahaha. saya gak pake jasa pawang hujan kok mas, cuma dibantu saja sama pakde dikampung... yang memang suka mencari hari baik supaya acara sakral dapat berjalan dengan baik, contohnya cuaca cerah saat acara pernikahan...
Deleteselamat Sore Mas,kalau saya sendiri belum pernah mencoba satupun dari semua cara diatas,saya hanya sering mendengar orang orang mengenai cara penangkal Hujan,salah satunya dengan Celana dalam calon Hajat atau pengantin...
ReplyDeleteMas hayardin pas nikahan gak pake pawang hujan ya...?
Deletepoint terakhir nih yg menurutku paling ampuh mas.
ReplyDeleteberdoa dan berdzikir untuk mendapatkan petunjuk
ya point yang terakhir juga termasuk ke dalam ritual pencegahan hujan saat akan mengadakan acara mas... smua hanya kehendak Allah... cara diatas cuma saran yang sudah di praktikan...
DeleteMas Yanto pake kupluk, berarti lagi banyak wirid
Deletedi kampung saya jaman dulu ada pawang hujan,disebutnya ( Tukang sarang ) setiap ada yang hajatan pasti beliau dipanggil,tapi sekarang tidak ada penerusnya,akhirnya pakai cara modern yaitu pasang tenda untuk persiapan kalau sewaktu2 turun hujan,,,,,
ReplyDeleteKalau pasang tenda kan memang sudah seharusnya kang.. oh kalau di daerah sana namanya Tukang sarang ya. beda beda ternyata nama pawang hujan...
DeleteTapi kalo saya perhatiin kayaknya pawang-pawang ujan nie ilmunya dah menurun kang hehee....soalnya banyak juga lho ketika ada acara hajatan misalnya meskipun dah panggil pawang ujan, tetep aja ujan lah wong lagi musim ujan hehehe... mungkin karena kepercayaan masyarakat juga yang semakin kesini kurang begitu yakin banget dengan hal seperti itu :)
DeleteTujuannya kan hanya untuk memperlancar hajat ya mas
ReplyDeleteBukan menantang kodrat, kalo urusan utk ini biasanya para tetua kita yg udah mempersiapkan segala sesuatunya :)
Hadeuh...Mas Fajri nie mantep banget bikin postingannya, pagi-pagi dah bikin saya ngakak nie...amape geli saya bacanya mas hehee...yah itulah beberapa kepercayaan masyarakat kita dengan melakukan berbagai ritual yang kadang suka aneh dan nyeleneh hehehe....
ReplyDeleteYang saya geli itu lho mas, celana dalem dilempar diloteng hehe...udah pasti bakal digondol tikus tuh mas hahahaaa....
tradisi memang kadang irrasional ya Mas.
ReplyDeletetapi apa boleh buat, namnay tradisi, semoga sih nggak ada hubungannya dengan aqidah ya.
wah..berarti ini ya yang dilakukan oelh ahli-ahli paranormal untuk mencegah datangnya hujan, hmmm...pantesan saja kalau pesta selalu menggunakan jasa mereka, katanya biar gak hujan, tetapi memang terbukti sih, ya antara percaya dan tidak
ReplyDeleteunik juga yia, kalau ditempat Saya sih biasanya manggil orang pintar, tapi nggak seperti itu caranya, biasanya orang pintar itu cukup menatap langit, tapi nggak tahu juga sih selain itu apa yang dilakukan lagi...
ReplyDeleteIni adat daerah mana ya awalnya???
ReplyDeleteRata-rata dikampung saya pun sepertinya begitu. Kalau nanti saya yang buat hajat, berdoa saja yang terbaik. Kalau baiknya cerah ya cerah, kalau pun hujan, semoga lancar :)
ReplyDeleteNiat baik insya Allah berbuah baik ya mbak :)
Deletekalo di kampung saya hujan engga ujan nikahnya tetep berjalan mas engga ada acara penangkalan hujan segala hehehe
ReplyDeleteKalo penangkal laper pasti disiapin sama yg punya hajat kan :)
Deletehehehee... jadi itu ritual cara penangkal hujannya ya Kang, saya blm pernah lihat sih, cuma kadang suka denger klo pas sedang ada yg hajatan
ReplyDeleteyang penting jangan lakukan hajatan pada bulan suro mas... itu suatu pantangan dalam adat jawa
DeleteSaya udah nyoba gan tapi sayangnya waktu dan caranya salah jadi tetap aja hujan di hari pernikahan saya 3 tahun yang lalu.
ReplyDelete#Cara Ke 2
waah banyak sekali ya cara penangkal hujan,di daerah saya juga sering mengunakan poin 1 dan 3,untuk point ke 6 itu udah hal yang paling utama ya mas,dan terpenting tetap yakin kepada allah swt :)
ReplyDeleteKalo nggak salah, tetangga gue juga pernah bakar koran yang di dalemnya ada garem. Dan beneran gak hujan, kebetulan juga lagi gak musim hujan sih.
ReplyDeletecara tradisional masih banyak dipakai..itu yg pake celana dalam keren juga ..haha..sayang nggak ada gambarnya :)
ReplyDeletepake cara terakhir aja
ada juga yang pakai Kodok buduk dan anak ayam kakinya diikat, terus disimpan di Goah kamar tempat beras ... heheh
ReplyDeletewah baru tau saya ada yang beginian, mantapnie
ReplyDeleteWah ini mas ahmad kayaknya mau buka praktek ilmu perdukunan yah :D
ReplyDeletekeren sob masih memegang teguh adat
ReplyDeletewah saya baru tahu
ReplyDeleteKayaknya yang benar yang nomer 6 deh mas....tanpa resiko tuh... he..he..he...
ReplyDeletecuma di Indonesia haha
ReplyDeletekalau saya orang jawa masih agak percaya, tetapi alangkah baiknya di alihkan dengan cara islam yang benar, besok tak coba dulu menangkal hujan mas, kalau bisa berarti berhasil, hehehehe
ReplyDeletewaduh yang nomor 3 bikin bau atuhhhhh o_o
ReplyDeletetambah wawasan nih... tapi bagi saya berdoa saja sudah cukup cara nomer 6.. takut salah niat karena syetan pasti ikut andil dalam hal apapun yang kita lakukan.. apalagi cara seperti yang disebutkan di atas...
ReplyDeleteDikampung saya kepercayaan seperti ini juga masih ada mas. Orang yang katanya memiliki kemampuan untuk menolak/mengendalikan hujan (pawang hujan) itu biasanya selalu dipanggil bila ada acara hajatan yang berlangsung cukup lama. Sepertinya kemampuan ini jadi rezeki tersendiri bagi orang tersebut. HaHa...
ReplyDelete