BAB II
LANDASAN TEORI
CPM-PERT
2.1. Pengertian Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation And Review Technique (PERT)
Banyak metode yang telah dikembangkan untuk manajemen proyek diantaranya adalah Gantt Chart, hanya saja Gantt Chart tidak cocok untuk proyek besar yang aktivitasnya banyak. Maka untuk mengatasinya semua masalah salah satunya menggunakan metode jalur kritis (Critical Path Method–CPM) dan teknik evaluasi dan review proyek (Program Evaluation and Review Technique–PERT). CPM dan PERT adalah dua teknik yang bermanfaat dalam menentukan lamanya waktu minimum untuk sebuah proyek dan menggambarkan waktu yang diperlukan dari kegiatan proyek (Nasrullah, 1997).
CPM adalah suatu teknik analisis untuk perancangan penjadwalan dan pengendalian proyek dengan medote jalur kritis dengan taksiran tunggal untuk lama suatu aktivitas. PERT adalah suatu teknik untuk mengasumsikan ketidakpastian lama waktu aktivitas yang digambarkan dengan probabilitas tertentu dan memerlukan tiga taksiran waktu untuk satu aktivitas (Nasrullah, 1997).
CPM dan PERT memiliki kemiripan karena memperlihatkan lama suatu aktivitas dan saat-saat mulai paling dini, sebagaimana halnya Gantt Chart. Sebagai tambahan CPM dan PERT dengan jelas memperlihatkan Kesaling-berurutan antara aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk menentukan aktivitas-aktivitas yang paling kritis terhadap waktu penyelesaiannya CPM. CPM memperkirakan waktu komponen kegiatan proyek dengan pendekatan deterministik satu angka yang mencerminkan adanya kepastian. PERT direkayasa untuk menghadapi situasi dengan kadar ketidakpastian (uncertainly) yang tinggi pada aspek kurun waktu kegiatan (Djoko, 2010).
2.1.1 Persamaan dan Perbedaaan Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT)
CPM dan PERT memiliki suatu persamaan dan perbedaan dalam menentukan lamanya waktu untuk sebuah proyek. berikut persamaan antara CPM dan PERT antara lain.
1. Sama-sama menggunakan diagram anak panah (activity on arrow) untuk menggambarkan kegiatan proyek
2. Sama-sama mengenal istilah jalur kritis dan float (slack)
Perbedaan: terletak pada estimasi kurun waktu, pada PERT menggunakan 3 angka estimasi.
2.1.2 Asumsi Tiga Sifat Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation And Review Technique (PERT)
Menurut Nasrullah (1997), menganalisis suatu proyek menggunakan CPM dan PERT harus diasumsikan kedalam tiga sifat. Berikut ini akan menjelaskan asumsi dari CPM dan PERT:
1. Proyek terdiri dari atas aktivitas-aktivitas yang terdifinisi dengan jelas.
2. Setiap aktivitas bisa dimulai dan diakhiri tanpa tercampur dengan aktivitas lain.
3. Setiap aktivitas terkait dengan urutan pelaksanaan satu sama lain.
2.1.3 Lambang-lambang Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation And Review Technique (PERT)
Menentukan jaringan aktifitas kegiatan proyek yang dikerjakan PERT mengunakan diagram anah yang terdiri atas lambang-lambang yang mempunyai arti sebagai berikut (Nasrullah, 1997):
1. : Lingkaran menunjukan titik berawalnya suatu akivitas atau titik akhirnya. Nomor di dalamnya hanya identifikasi.
2. : Garis panah menunjukan aktivitas. didekatnya ditulis simbol aktivitas beserta lama waktunya. Panjang garis panah tidak bermakna apa-apa. Arah panah kesuatu lingkaran atau node menunjukan urutan antar aktivitas.
3. : Garis panah putus-putus adalah aktifitas semu atau dummy secara logika urutan aktivitas mesti ada, akan tetapi dalam kenyataanya tidak ada sehingga lama waktunya pun nol
2.1.4 Langkah-langkah dalam Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation And Review Technique (PERT)
Melakukan perencanaan dengan CPM dan PERT dibutuhkan beberapa langkah, yaitu suatu cara agar memudahkan perencanaan proyek. Berikut ini langkah-langkah dalam pengolahan data menggunakan CPM dan PERT:
1. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone).
Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan. Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
3. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram). Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat. Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan (serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan simbol panah.
4. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
Menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai misal jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
5. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path).
Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah waktu suatu aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap proyek. Biasanya sebuah jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya. Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
a. ES – Early Start
b. EF – Early Finish
c. LS – Latest Start
d. LF – Latest Finish
menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa didapatkan suatu jalur kritis sesuai dengan diagram.
6. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek.Sesuai dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai dengan diagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah diagram PERT mungkin bisa digunakan untuk merefleksikan situasi baru yang belum pernah diketahui sebelumnya (Djoko, 2010).
Langkah-langkah penjelasan metode CPM dan PERT maka bisa dilihat suatu karakteristik dasar, yaitu sebuah jalur kritis. Jalur kritis yang diperoleh, maka suatu proyek dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi. Ciri-ciri jalur kritis adalah:
a. Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.
b. Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap kegiatan
dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
c. Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur kritis.
2.1.5 Proses dalam Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation And Review Technique (PERT)
CPM dan PERT dalam prosesnya mempunyai beberapa urutan untuk menggambarkan suatu kegiatan proyek. Berikut ini proses kegiatan dalam CPM dan PERT:
1. Komponen jaringan (network component)
Satu syarat untuk dapat membentuk jaringan PERT adalah daftar urutan kegiatan proyek. Dari berbagai kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu proyek. Kita dapat menyusunnya dalam bentuk jaringan PERT yang menunjukkan saling hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Dalam jaringan PERT dikenal istilah dummy yaitu dua atau lebih kegiatan yang mulai dan berakhir pada titik yang sama. Kegiatan dummy timbul semata-mata untuk tujuan membentuk hubungan preseden sehingga memungkinkan kita menggambarkan jaringan dengan hubungan preseden yang baik. Ada dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan proyek yakni kegiatan pada titik (activity on node–AON) dan kegiatan pada panah (activity on arrow–AOA). Pada konvensi AON, titik menunjukan kegiatan, sedangkan pada AOA panah menunjukan kegiatan.
2. Jadwal aktivitas (activity scheduling)
Menentukan jadwal proyek atau jadwal aktivitas artinya kita perlu mengidentifikasi waktu mulai dan waktu selesai untuk setiap kegiatan. Menggunakan proses two-pass, terdiri atas forward pass dan backward pass untuk menentukan jadwal waktu untuk tiap kegiatan. ES (earlist start) dan EF (earlist finish) selama forward pass. LS (latest start) dan LF (latest finish) ditentukan selama backward pass.
Gambar 2.1 Jadwal Aktivitas Cpm dan PERT
Forward pass, merupakan indentifikasi waktu-waktu terdahulu. Aturan waktu mulai terdahulu (Nani, 2010):
a. Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, kegiatan pendahulu langsungnya harus selesai.
b. Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya sama dengan EF pendahulunya.
c. Jika satu kegiatan mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya adalah nilai maximum dari semua EF pendahulunya, yaitu ES = max [EF semua pendahulu langsung.
3. Hambatan aktivitas (slack activity) dan jalur krirtis (critical path)
Waktu slack (slack time) yaitu waktu bebas yang dimiliki oleh setiap kegiatan untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan.Secara matematis waktu slack dapat dirumuskan sebagai berikut:
Slack = LS – ES atau Slack = LF – EF
4. Kemungkinan waktu penyelesaian aktivitas
Menurut Djoko (2010), dalam PERT dapat menggunakan distribusi peluang berdasarkan tiga perkiraan waktu atau tiga estimasi untuk setiap kegiatan, yaitu:
a. Waktu optimis (optimistic time) [a]
Waktu optimis yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sebuah kegiatan jika semua hal berlangsung sesuai rencana. Atau juga dapat disebut waktu minimum dari suatu kegiatan, dimana segala sesuatu akan berjalan baik, sangat kecil kemungkinan kegiatan selesai sebelum waktu ini.
b. Waktu pesimis (pessimistic time) [b]
Waktu pesimis yaitu waktu yang dibutuhkan suatu kegiatan dengan asumsi kondisi yang ada sangat tidak diharapkan. Atau juga dapat di sebut adalah waktu maksimal yang diperlukan suatu kegiatan, situasi ini terjadi bila nasib buruk terjadi.
c. Waktu realistis (most likely time) [m]
Waktu realistis yaitu perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan yang paling realistis. Atau juga dapat di sebut adalah waktu normal untuk menyelesaikan kegiatan.
Menemukan waktu kegiatan yang diharapkan (expected activity time) [t] distribusi beta memberikan bobot perkiraan waktu sebagai berikut
t = (a + 4m + b)/6 |
sedangkan variansnya adalah
[(b-a)/6]2 |
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Sahabat. Jangan malu untuk menulis komentar. Pembaca yang baik akan selalu berkomentar Positif. Semoga komentar anda dapat memberi inspirasi bagi penulis. Dimohon untuk tidak berkomentar dengan Kata-kata yang dianggap tidak sopan. "Komentar Akan di Moderasi" Terimakasih dan Mohon Maaf Jika Komentar Lambat di Respon... Tinggalkan jejakmu Dibawah ini: