BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Peta-Peta Kerja
Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas mulai dari awal sampai akhir proses. Didalam peta kerja terdapat banyak sumber informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu funsi metode kerja. Fungsi peta kerja adalah untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga dapat mempermudah perencanaan perbaikan kerja. Peta kerja dbedakan menjadi dua jenis berdasarkan kegiatannya, yaitu peta kerja keseluruhan atau peta kerja setempat (wignjosoebroto, 2000). Peta kerja keseluruhan merupakan suatu peta kerja yang didalamnya melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Macam-macam peta kerja keseluruhan menurut kegunaannya terdiri dari peta proses operasi, peta aliran proses, peta proses kelompok aliran kerja, Dan diagram alir. Peta kerja setempat merupakan suatu peta kerja yang didalamnya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Macam-macam kerja setempat menurut kegunaanya terdiri dari peta kerja dan mesin, Dan peta tangan kiri tangan kanan. Selain itu, Terdapat pula peta lain seperti peta perakitan dan precedence diagram.
Peta-peta kerja adalah alat analisis yang lazim digunakan pada analisis perancangan kaerja dan ergonomi.(Nasrullah,Reza. 1997. Pengantar Tejknik Industri) Peta-peta ini meliputi: Peta tangan kanan – tangan kiri, Peta proses operasi, dan Peta aliran proses.
Peta-peta kerja merupakan merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui pete-peta kerja ini kita bias mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja. Contoh informasi-informasi yang diperlukan untk memperbaiki suatu metode kerja, terutama dalam suatu proses produksi, ialah sebagai berikut:
Jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan, dan sebagainya. Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bias melihat semua langkah atau kejadian yang dialami suatu benda kerja dari mulai masuk kepabrik (berbentuk bahan baku); Kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan; sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap. (Sutalaksana, 1979)
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Informasi-informasi yang didapatkan melalui peta kerja antara lain:
1. Benda kerja berupa gambar kerja, jumlah dan spesifikasi material, dimensi/ukuran pekerjaan, dan lain-lain.
2. Macam proses yang dilakukan, jenis dan spesifikasi mesin, peralatan produksi, tooling, dan lain-lain.
3. Waktu operasi (waktu standar untuk setiap proses atau elemen kegiatan disamping total waktu penyelesaiannya.
4. Kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya yang dipergunakan.
Melalui peta kerja kita bisa mengetahui secara jelas proses atau kejadian apa saja yang dialami oleh benda kerja mulai dari bahan masuk pabrik hingga proses operasi, pemeriksaan, transportasi, hingga proses penyimpanan bahan jadi baik itu berupa produk lengkap ataupun bagian dari produk lengkap.
Apabila dilakukan studi yang seksama tentang peta kerja, maka perbaikan sistem kerja dapat dengan mudah dilakukan. Perbaikan tersebut antara lain :
- Menghilangkan proses yang tidak perlu.
- Menggabungkan proses yang bisa dilakukan secara bersamaan.
- Mengurangi waktu menunggu.
Pada dasarnya semua perbaikan tersebut bertujuan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan, sehingga peta kerja merupakan alat yang baik untuk menganalisis suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja. (http://indeecom.wordpress.com/2007/11/17/peta-peta-kerja/).
2.1.1 Peta Proses operasi (operation proses chart)
Peta proses operasi merupakan suatu peta yang menggambarkan urutan-urutan proses atau proses operasi inspeksi, waktu kelonggaran, dan pemakaian material didalam proses produksi secara sistematis dan jelas mulai dari awal bahan baku sampai menjadi produk jadi yang utuh maupun sebagai kompenen. (Niebel, 2003). Kegunaan Peta Proses Oprasi adalah untuk mengetahui kebutuhan mesin dan bahan baku, menentukan tata letak pabrik, dan lain-lain. Didalam peta ini memuat informasi waktu yang di perlukan untuk melakukan suatu proses, material yang digunakan di dalam proses tersebut, alat-alat yang digunakan dalam urutan proses tersebut. Dibawah ini merupakan simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan Peta Proses Operasi, yaitu : (wignjosoebroto, 2000).
· Melambangkan kegiatan operasi. Suatu benda kerja dikatakan demikian apa bila benda kerja yang digunakan dalam pekerjaan tersebut mengalami perubahan sifat fisik atau kimiawi.
· Melmbangkan kegiatan inspeksi atau pemeriksaan. Suatu benda dapat dikatakan demikian apabila benda kerja apabila benda kerja yang digunakan dalam pekerjaan tersebut mengalami pemeriksaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara membandingkannya dengan karakteristik performance yang sudah dibakukan.
· Melambangkan kegiatan penyimpanan. Suatu benda kerja dapat dikatakan demikian apabila suatu benda disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama dan apabila ingin diambil kembali harus melalui prosedur perijinan khusus terlebih dahulu.
· Melambangkan kegiatan gabungan. Suatu benda kerja dikatakan demikian apabila suatu benda kerja mengalami suatu aktivitas operasi dan pemeriksaan yang dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja.
2.1.2. Diagram Jaringan (Precedence Diagram)
Diagram jaringan adalah diagram yang menunjukan hubungan antar elemen-elemen kerja dalam suatu proses produksi (Chase, Richard B., and Nicholas J. Aquilano, 1995). Pada diagram jaringan terdapat informasi mengenai urutan-urutan elemen kerja dan lamanya waktu pengerjaan untuk tiap elemen kerja. Selain itu, Diagram jaringan juga digunakan untuk melihat alur proses produksi secara menyeluruh sehingga dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan lintasan produksi (http://digilib.petra.ac.id/).
(http://digilib.petra.ac.id/)
2.1.3. Lambang Peta-Peta Kerja
Lambang-lambang yang dipergunakan pada saat itu gilberth mengusulkan 40 lambang yang bisa dipakai. Kemudian pada pada tahun berikutnya jumlah lambang-lambang disederhanakan sehinggga hanya tinggal 6 macam, yaitu:
1. Operasi
2. Pemeriksaan
3. Transportasi
4. Menunggu
5. Penyimpanan
6. Aktivitas gabungan
Pada tahun 1947, American Society of Mechanical Engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 5 macam lambang. Dengan penambahan lambang yaitu :
Delay atau menunggu
Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang digunakan dalam pembahasan-pembahasan selanjutnya. Lambang-lambang tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Operasi
Suatu kegiatan operasi apabila benda tersebut mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi maupun memberikan informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Dalam prakteknya, lambang ini juga bisa digunakan untuk menyatakan aktivitas administrasi, misalnya: aktivitas perencanaan atau perhitungan.
2. Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Lambang ini digunakan jika kita melakukan pemeriksaan terhadap suatu obyek atau membandingkan obyek tertentu dngan suatu standar.
3. Transportasi
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi. Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari operasi atau disebabkan oleh pekerja pada tempat bekerja sewaktu operasi atau pemeriksaan berlangsung, bukanlah merupakan transportasi.
4. Menunggu
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar). Kejadian ini menunjukan bahwa suatu obyek ditinggalkan untuk sementara tanpa pencatatan sampai diperlukan kembali.
5. Penyimpanan
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Jika benda tersebut akan diambil kembali, biasanya akan memerlukan suatu prosedur tertentu. Lambang ini digunakan untuk suatu objek yang mengalami penyimpanan permanen. Yaitu ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin tertentu.
Selain kelima lambang standar di atas, Kita bisa menggunakan lambang lainnya apabila merasa perlu untuk mencatat suatu aktivitas yang memang terjadi selama proses berlangsung dan tidak terlungkap oleh lambang-lambang tadi, yaitu:
6. Aktivitas Gabungan
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja.
2.1.4. Jenis-Jenis Peta Kerja
Peta kerja sekarang ini dibagi dalam dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu:
1. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja v
keseluruhan.
2. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja
setempat.
Masing-masing peta kerja yang akan di bahas berikut ini semuanya termasuk dalam kedua kelompok diatas, antara lain:
1. Yang termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan:
a. Peta Proses Operasi.
b. Peta Aliran Proses.
c. Peta Proses Kelompok Kerja.
d. Diagram Aliran.
2. Yang termasuk kelompok kegiatan kerja setempat:
a. Peta kerja, dan mesin.
b. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan.
2.1.5. Kegunaan Peta Proses Operasi
Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui peta proses operasi kita dapat memperoleh banyak manfaat, yaitu:
a. Dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan akan mesin dan
penganggarannya.
b. Dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan
memperhitungkan efisiensi ditiap operasi atau pemeriksaan).
c. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
d. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
2.1.6. Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi
Langkah pertama, pada baris paling atas dinyatakan kepalanya Peta Proses Operasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti nama obyek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau sekarang, nomor peta dan nomor gambar. Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yang menunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukan terjadinya perubahan proses. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk membuat produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi. (http://materipraktikumapk1.blogspot.com/).
Untuk bias menggambarkan Peta Proses Operasi dengan baik, ada beberapa prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut (Sutalaksana, 1979):
1.Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “Peta Proses Operasi” yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau sekarang, nomor peta dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakan garis horizontal, yang menunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertical, yang menunjukan terjadinya perubahan proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau dengan sesuai proses yang terjadi
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
2.2. Peta Aliran Proses
Dapat juga dikatakan Peta Aliran Proses adalah suatu diagram yang menun jukan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau procedure berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan. Waktu biasanya dinyatakan dalam jam dan jarak perpindahan biasanya dinyatakan dalam meter, walaupun hal ini tidak terlampau mengikat (Sutalaksana, 1979). Informasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisa setiap komponen yang terjadi pada setiap metoda kerja dapat kita peroleh melalui peta aliran proses, yaitu suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisa, seperti waktu dan jarak perpindahan. (http://materipraktikumapk1.blogspot.com/).
2.2.1. Perbedaan Peta Aliran proses dan Peta proses operasi
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua hal yang membedakan antara peta proses operasi dan peta aliran proses, yaitu peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar, termasuk transportasi, menunggu, dan penyimpanan, sedangkan pada peta proses operasi terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja, dan pada peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibanding peta proses operasi dan memungkinkan untuk digunakan di setiap proses atau prosedur, baik dipabrik ataupun kantor. Peta aliran proses tidak bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara, biasanya digunakan untuk menganalisa salah satu komponen dari sebuah produk yang dirakit.
2.2.2. Jenis-Jenis Peta Aliran Proses
Secara terperinci dapat dikatakan bahwa peta aliran proses pada umumnya terbagi dalam dua tipe, yaitu:
a. Peta aliran proses tipe bahan.
b. Peta aliran proses tipe orang.
c. Peta aliran proses tipe kertas.
2.2.3. Kegunaan Peta Aliran Proses
Digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir. Juga dapat memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau prosedur, dan jumlah kegiatan yang dialami bahan atau yang dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
3.3. Peta Proses Kelompok Kerja
Menurut Sutalaksana (2005), peta proses kelompok kerja merupakan yang menggambarkan aliran sekelompok manusia dalam melakukan proses operasi. Kegunaan peta proses kelompok kerja, antara lain mengurangi ongkos produksi atau proses dan mempercepat waktu penyelsaian produksi atau proses.
3.3.1. Macam-macam Peta Aliran Proses
Diatas sudah dikatakan bahwa Peta Aliran Proses memungkinkan untuk digunakan dalam aktivitas perkantoran, secara terprinci dapat dikatakan bahwa Peta Aliran Proses pada umumnya terbagi 2 tipe, yaitu:
a. Peta Aliran Proses tipe bahan
b. Peta Aliran Proses tipe orang.
Peta aliran Proses tipe bahan, ialah suatu peta yang menggambarkan kejadian yang dialami bahan (bias merupakan salah satu bagian dari produk jadi) dalam suatu proses atau prosedur operasi. Dengan hanya menggambarkan salah satu komponen produk jadi, berarti peta ini merupakan salah satu bagian dari peta yang lebih kompleks. Biasanya sipenganalisa sedapat mungkin menghindar dari masalah-masalah yang kompleks. Kaena itu, terutama untuk Peta Aliran Proses tipe bahan , lebih disukai peta yang menggambarkan tiap komponen satu persatu, disamping lebih sederhana, proses penganalisaannya akan lebih mudah. Contoh penggunaan peta ini dalm praktek, misalnya untuk menggambarkan aliran yang dialami saat penerimaan, pengepakan dan pengiriman.
Peta Aliran Proses tipe orang pada dasarnya bias dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
- Peta Liran Proses pekerja yang menggambarkan aliran pekerja seorang operator.
- Peta Aliran Proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja sekelompok manusia, sering disebut Peta Proses Kelompok kerja yang akan diuraikan lebih lengkap dalam sub-bab berikutya.
Pada umumnya Peta Aliran Proses tipe orang adalah suatu peta yang menggambarkan suatu proses dalam bentuk aktivitas-aktifitas manusianya, Peta ini merupakan gambar simbolis dan sistematis dari suatu metoda kerja yang dijalani oleh seorang atau sekelompok pekerja ketika pekerjaannya membutuhkan dia (mereka) untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam prakteknya peta ini bias digunakan untuk menggambar aktivitas-aktivitas yang terjadi di suatu restoran, dimana seorang juru masak bekerja untuk mempersiapkan santapan di dapur restoran tersebut.
3.3.2. Diagram Aliran
Diagram aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukan lokasi dari smua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses. Aktivitas, yang berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya yang dinyatakan oleh garis dalam diagram tersebut.
3.3.3. Kegunaan Diagram Aliran
Diagram aliran mempunyai kegunaan, dapat menunjukan dimana tempat-tempat penyimpanan, stasiun pemeriksaan dan tempat-tempat kerja dilaksanakan. Juga dapat menunjukan bagaimana arah gerakan berangkat-kembalinya suatu material atau seorang pekerja. Dengan begitu berarti kita memiliki data yang cukup baik untuk mengatur aliran lalu lintas dalam ruangan tersebut sedemikian rupa sehingga tidak macet.
3.3.4. Prinsip-Prinsip Pembuatan Diagram Aliran
Ada beberapa prinsip dalam pembuatan diagram aliran, yaitu pertama membuat kepala judul Peta Aliran Proses yang diikuti oleh identifikasi lainnya seperti nama pekerjaan yang dipetakan, tanggal dipetakan, nomor peta, cara sekarang atau usulan dan nama pembuat peta, lalu mengidentifikasi setiap aktivitas dengan lambang dan nomor yang sesuai dengan peta aliran proses, arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara periodik sepanjang garis aliran.
4.4. Peta Pekerja dan Mesin
Peta Pekerja dan mesin merupakan suatu grafik yang menggambarkan koordinasi antar waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi anatara pekerja dan mesin. Peta ini juga merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi waktu menganggur (Sutalaksana, 2005).
4.4.1. Kegunaan Peta Pekerja dan Mesin
Kegunaan peta pekerja dan mesin, yaitu mengetahui hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang digunakan. Peta pekerja dan mesin juga dapat digunakan sebagai acuan untuk menganalisa penggunaan mesin dan perbaikan keseimbangan kerja.
4.4.2. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan (Sutalaksana, 2007).
4.4.3 Kegunaan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Kegunaan peta tangan kiri dan tangan kanan, yaitu menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan, menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja, dan sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru dengan cara kerja yang ideal (http://materipraktikumapk1.blogspot.com/).
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Sahabat. Jangan malu untuk menulis komentar. Pembaca yang baik akan selalu berkomentar Positif. Semoga komentar anda dapat memberi inspirasi bagi penulis. Dimohon untuk tidak berkomentar dengan Kata-kata yang dianggap tidak sopan. "Komentar Akan di Moderasi" Terimakasih dan Mohon Maaf Jika Komentar Lambat di Respon... Tinggalkan jejakmu Dibawah ini: