Dalam era globalisasi ekonomi, pemerintah telah melaksanakan serangkaian cara terbaik, karena hasil industri saat ini ditantang untuk dapat bersaing dalam pasar domestik maupun Internasional. Persaingan dalam pasar domestic tidak bisa dihindari, bukan hanya karena harus bersaing dengan produk dalam negeri yang sejenis, tetapi juga dengan produk – produk impor. Sudah tidak bisa disangsikan lagi, bahwa salah satu faktor yang dapat memperkuat daya saing adalah produktivitas, baik produktivitas mikro (usaha) maupun produktivitas makro. Banyak para ilmuan baik oleh para pakar maupun pemerintah, yang mendukung pentingnya produktivitas tersebut, namun, sebagaian besar baru berbicara tentang "Why ?" dan masih sedikit yang berbicara tentang "How ?". Pokok bahasan ini lebih banyak ditujukan untuk menjawab "Bagaimana produktivitas itu dapat ditingkatkan ? Bagaimana merekayasa sistem kerja agar dapat menghilangkan pemborosan? " Dalam lingkungan manajemen produksi, pokok bahasan ini sangat penting terutama untuk :
1. Menetapkan standar kerja yang akan berpengaruh pada ketelitian perencanaan / kepastian pencapaian sasaran yang rasional di seluruh kegiatan; baik perencanaan produksi, anggaran, perkiraan keuntungan maupun sasaran – sasaran kerja lainnya
2. Memberi kepastian kepada para pelaksana / operator, terutama dalam ketetapan prosedur operasional.
3. Memperbaiki produktivitas kerja.
Banyak pekerjaan diselesaikan lebih lama dari waktu yang sepantasnya dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pada suatu pabrik/ manufaktur misalnya, bentuk suatu produk kadangkala sedemikian rupa sehingga sulit untuk dikerjakan, atau kurang jelas / kurang baiknya metoda kerja, dapat memperpanjang waktu penyelesaian pekerjaan dari yang sepantasnya. Dalam lingkup yang lebih luas, pihak manajemen pun harus bertanggung jawab untuk mengatasi pemborosan waktu kerja. Ketidakmampuan manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan, misalnya kurang baik pengaturan penjadwalan / rencana kerja, atau kurang tepatnya kebijakan sumber daya manusia pada umumnya dapat menyebabkan borosnya waktu kerja manufaktur. Untuk itu di cari solusi guna mengatasi masalah-masalah yang alami para pekerja, Salah satunya mempelajari analisis perancangan kerja.
Analisis perancangan kerja adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perancangan kerja secara manual dengan menggunakan kekuatan dan kererbatasan tubuh menusia. Tujuan dari metode industri adalah melakukan perbaikan metode kerja disetiap bagian untuk meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasan pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja.
STUDI KERJA (WORK STUDY)
Hal yang harus dilakukan dalam analisis perancangan kerja yaitu Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan. Perbaikan dan penghematan penggunaan material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja. Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman. Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan (motion) kerja yang tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (work simplification).
Tujuan penyederhanaan kerja :
Mencari cara kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari pemborosan material, waktu, tenaga dll).
Lima langkah penyederhanaan kerja :
1. Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tidak efisien atau kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki.
2. Pengumpulan dan pencatatan data/fakta Yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan dengan urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll.
3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah-langkah yang tidak efisien dicari sebab-sebabnya.
4. Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan pembuat produk yang dianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji coba.
5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru. Mengaplikasikan alternatif cara kerja yang lebih baik untuk menggantikan metode yang lama, evaluasi.
ANALISIS DAN PERANCANGAN KERJA
Secara umum, pelaksanaan Analisis dan perancangan kerja mengikuti 8 tahapan berikut :
1. Pemilihan pekerjaan yang hendak diteliti
2. Pencatatan segala fakta mengenai pekerjaan ke dalam bentuk penyajian yang memudahkan untuk analisis lebih lanjut
3. Mempelajari dengan seksama catatan yang telah dibuat dan mempertanyakan segala sesuatu mengenai pekerjaan untuk membuka peluang bagi perbaikan metoda kerja.
4. Pengembangan / perancangan alternatif metoda kerja yang lebih baik (beberapa usulan)
5. Perhitungan prestasi atau waktu baku untuk masing – masing metode kerja yang diusulkan
6. Pemilihan metoda kerja yang akan digunakan, kemudian menyusun petunjuk pelaksanaannya, berikut sasaran prestasi atau penetapan waktu baku
7. Pemberitahuan dan pelatihan metode kerja baru kepada para operator
8. Pengawasan pemeliharaan agar metode kerja tersebut selalu di jalankan sesuai dengan petunjuk pelaksanaannya.
macam-macam peta-peta kerja
peta proses operasi contohnya klik disini
peta aliran proses contohnya klik disini
diagram alir, peta tangan kanan tangan kiri, peta pekerja dan mesin contohnya klik disini
nice
ReplyDelete